dua orang karyawan menggunakan helm proyek berwarna kuning sedang berbincang, yang satu sedang berbicara di telepon yang satunya lagi sedang membawa tablet membicarakan supply chain management

Kupas Tuntas Supply Chain Management untuk Bisnis Anda!

Ditulis Oleh

Bagikan artikel ini

Daftar Isi

Pernah membayangkan bagaimana barang yang kita beli bisa sampai ke tangan dengan cepat dan rapi? Mulai dari bahan baku diambil, diproduksi, dikemas, lalu dikirimkan ke rumah kita. Semua proses itu diatur dalam satu sistem yang disebut Supply Chain Management (SCM).

Supply Chain Management

Supply Chain Management adalah sistem yang mengelola seluruh alur barang dan jasa, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produk sampai ke konsumen akhir. Dalam konteks bisnis, SCM mencakup pengelolaan logistik, distribusi, manajemen gudang, dan hubungan dengan pemasok.

Jadi, SCM tidak hanya urusan gudang atau pengiriman saja. Ini adalah strategi menyeluruh yang mengatur siapa mengerjakan apa, kapan, dan bagaimana, agar proses produksi dan distribusi berjalan efisien. Serupa tapi tak sama, SCM sesungguhnya berbeda dengan software management inventory, dengan supply chain management  fokus dan cakupan lebih luas bahkan hingga pihak eksternal perusahaan.

Singkatnya, management inventory berfokus pada pengelolaan stok barang di dalam perusahaan, sedangkan supply chain management mencakup seluruh proses, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produk sampai ke tangan konsumen

Namun pada intinya dengan sistem seperti ini, pemilik usaha bisa mengambil keputusan dengan cepat dan data-driven. Tidak perlu lagi bergantung pada tebakan atau pencatatan manual di kertas.

Lantas Apa Maksud Dari Supply Chain Management?

Tujuan utama dari SCM adalah menciptakan aliran barang yang efisien, hemat biaya, dan tepat waktu. Tapi lebih dari itu, maksud supply chain management juga mencakup hal-hal seperti:

      • Mengurangi pemborosan stok
      • Mempercepat pengiriman
      • Mengelola risiko keterlambatan
      • Menjaga kualitas produk
      • Meningkatkan kepuasan pelanggan

Bayangkan jika suatu restoran cepat saji kehabisan stok bahan utama karena pengiriman dari pemasok tertunda. Ini bukan hanya merugikan secara finansial, tapi juga bisa mengurangi kepercayaan pelanggan. SCM membantu mencegah hal itu terjadi.

Fungsi Supply Chain Management

Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa fungsi utama dari SCM yang sering diterapkan dalam bisnis kecil hingga besar:

Perencanaan (Planning)

Fungsi ini mencakup:

      • Meramalkan permintaan (demand forecasting)
      • Merencanakan kebutuhan bahan baku dan kapasitas produksi
      • Menyusun strategi logistik dan distribusi
      • Mengatur jadwal produksi dan pengadaan

Tujuannya memastikan supply memenuhi demand dengan biaya dan waktu yang optimal.

Pengadaan (Procurement)

Fungsi ini berfokus pada:

      • Menentukan dan memilih pemasok (supplier selection)
      • Menegosiasikan harga dan kontrak pembelian
      • Mengatur proses pembelian bahan baku, komponen, atau barang jadi
      • Menjalin hubungan jangka panjang dengan vendor

Tujuannya mendapatkan bahan berkualitas dengan harga kompetitif dan pengiriman tepat waktu.

Produksi (Manufacturing/Production)

Melibatkan:

      • Pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi
      • Pengendalian kualitas (quality control)
      • Manajemen tenaga kerja dan peralatan produksi
      • Penjadwalan dan pelacakan proses produksi

Tujuannya menghasilkan produk berkualitas sesuai target waktu dan kapasitas.

Manajemen Inventaris (Inventory Management)

Termasuk:

      • Menentukan tingkat persediaan optimal (stok bahan baku, barang dalam proses, barang jadi)
      • Mencegah kelebihan atau kekurangan stok
      • Monitoring arus barang di gudang

Tujuannya menjaga keseimbangan antara ketersediaan produk dan efisiensi biaya penyimpanan.

Distribusi dan Logistik (Logistics & Distribution)

Mencakup:

      • Pengaturan penyimpanan dan transportasi barang
      • Pengiriman dari pabrik ke distributor, pengecer, atau langsung ke konsumen
      • Pelacakan dan manajemen pengiriman (tracking system)
      • Manajemen retur barang (reverse logistics)

Tujuannya memastikan produk sampai ke tangan pelanggan dengan cepat, aman, dan efisien.

Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management)

Berfokus pada:

      • Komunikasi dengan pelanggan
      • Pelayanan purna jual (after-sales service)
      • Penanganan keluhan dan pengembalian barang
      • Analisis data pelanggan untuk peningkatan layanan

Tujuannya menciptakan loyalitas dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Manajemen Informasi (Information Flow)

Melibatkan:

      • Integrasi sistem antar bagian supply chain
      • Penggunaan ERP, SCM software, atau dashboard analytics
      • Pelaporan performa rantai pasokan secara real-time

Tujuannya mendukung pengambilan keputusan cepat dan akurat.

Manajemen Keuangan (Financial Flow)

Termasuk:

      • Pengelolaan arus kas dalam rantai pasok (pembayaran supplier, penerimaan dari pelanggan)
      • Perhitungan biaya logistik, penyimpanan, produksi
      • Analisis efisiensi dan profitabilitas setiap tahapan supply chain

Tujuannya untuk memastikan operasional tetap sehat secara finansial.

Supply Chain Management Software

Agar SCM dapat berjalan optimal, banyak bisnis kini menggunakan software khusus untuk manajemen rantai pasok. Software ini bisa menghubungkan bagian produksi, gudang, penjualan, hingga pengiriman dalam satu sistem terpadu.

Beberapa fitur umum dalam supply chain management software antara lain:

      • Manajemen stok otomatis
      • Integrasi dengan kurir dan logistik
      • Analisis permintaan pasar
      • Peramalan kebutuhan stok
      • Pelacakan pesanan secara real-time

Beberapa contoh software yang banyak digunakan seperti SAP SCM, Oracle SCM Cloud, hingga software lokal berbasis cloud yang lebih terjangkau bagi para pelaku UMKM seperti Dazo Order Management System.

Baca juga: Kenali Natural Language Processing dan Penerapannya

Mengapa UMKM Juga Butuh SCM?

Sering kali SCM dianggap hanya penting untuk perusahaan besar, padahal UMKM juga bisa sangat diuntungkan dari penerapan sistem ini. Dengan SCM yang tepat, UMKM bisa:

      • Menjaga ketersediaan stok meskipun permintaan naik turun
      • Menghindari kelebihan barang yang menyebabkan kerugian
      • Mempercepat pengiriman ke pelanggan
      • Memonitor pesanan dan pengeluaran secara lebih akurat

Yang terpenting, SCM memungkinkan pelaku UMKM untuk bekerja lebih efisien dengan tim yang lebih ramping, tapi tetap bisa melayani pelanggan seperti brand besar.

banner promosi dazo 3

Kesimpulan

Supply Chain Management bukan hanya istilah rumit dalam dunia industri besar. SCM bisa menjadi kunci efisiensi dan pertumbuhan bagi UMKM selama diterapkan dengan tepat dan didukung oleh sistem yang sesuai dengan skala bisnis.

Anda ingin mulai mengelola alur pesanan secara real-time, pantau stok, dan kirim pesanan dengan akurat? Anda bisa pertimbangkan menggunakan Order Management System dari Dazo. Didesain khusus untuk kebutuhan UMKM, sistem ini sudah mencakup manajemen produk, pelacakan pesanan, dan integrasi pengiriman dalam satu dashboard yang mudah digunakan.

Optimalkan proses bisnis Anda dari penerimaan hingga pengiriman pesanan dengan Dazo solusi OMS berbasis cloud yang siap mendukung efisiensi dan akurasi bisnismu.

Artikel Terkait