Tidak sedikit orang yang mencari cara baru untuk menghasilkan pendapatan tanpa harus terbatas pada ruang fisik. Salah satu peluang yang terus berkembang adalah bisnis produk digital. Jenis produk ini memiliki keunggulan unik: bisa dijual berulang kali tanpa biaya produksi tambahan, jangkauan peluang pasar yang luas, kemudahan dalam distribusi, dan biaya produksi yang relatif rendah.
Misalnya marak penggunaan e-book hingga aplikasi berbasis AI. Maka tidak heran apabila banyak orang mulai melirik bisnis produk digital sebagai sumber penghasilan utama maupun tambahan. Lantas bagaimana agar kita, sebagai pebisnis dapat memanfaatkan momentum tersebut?
Produk Digital Adalah
Secara sederhana, produk digital adalah barang atau layanan yang berbentuk non-fisik dan dapat diakses melalui perangkat digital. Produk ini biasanya dibuat sekali, lalu dapat diperbanyak atau diunduh berkali-kali tanpa mengurangi kualitasnya. Contohnya adalah e-book, aplikasi, desain grafis, musik digital, video kursus online, hingga software.
Menurut laporan dari Mordor Intelligence dan Grand View Research, pasar digital goods dan konten digital global diprediksi tumbuh dengan CAGR dua digit hingga tahun 2030. Ini memperjelas bahwa penggunaan produk maupun aplikasi digital bukan hanya tren, melainkan bagian penting dari ekonomi modern.
Perbedaan Bisnis Produk Digital vs Produk Fisik
Menjalankan bisnis produk digital memiliki beberapa keunggulan dibanding bisnis konvensional:
Aspek | Produk Digital | Produk Fisik/Konvensional |
---|---|---|
Produksi | Sekali buat, bisa dijual berulang | Perlu produksi berulang |
Distribusi | Instan, via internet | Butuh logistik & kurir |
Biaya | Rendah setelah produksi awal | Tinggi (bahan, gudang, ongkir) |
Skala penjualan | Global tanpa batas | Terbatas wilayah pengiriman |
Risiko kerusakan | Hampir tidak ada | Tinggi (pengiriman & stok) |
Fleksibilitas | Mudah dimodifikasi atau diperbarui sesuai kebutuhan | Perubahan membutuhkan biaya & waktu tambahan |
Namun, tantangan terbesarnya adalah pemasaran dan kepercayaan. Persaingan sangat ketat sehingga pelaku bisnis harus mampu membangun brand yang kredibel serta memberikan nilai tambah bagi pembeli. Selain itu rawan pembajakan pada produk yang dibuat, terkadang pada produk digital juga diperlukan edukasi pasar agar orang percaya kemudian membeli produk kita.
Contoh Produk Digital
Ada beragam bentuk produk digital yang sudah terbukti laris di pasaran, antara lain:
-
-
- E-book dan template desain yang relatif mudah diproduksi dan bisa dijual berkali-kali.
- Kursus online dan membership misalnya seperti RevoU atau Skill Academy.
- Software dan aplikasi mulai dari tools manajemen hingga aplikasi berbasis AI, misalnya order management system Dazo
- Musik, video, dan karya digital semakin berkembang dengan adanya NFT dan marketplace kreator.
- Layanan digital seperti jasa pembuatan website, copywriting, hingga manajemen media sosial.
-
Dengan keragaman ini, setiap pelaku usaha bisa menyesuaikan produk digital sesuai bidang yang mereka kuasai.
Tren Produk Digital Tahun 2025
Sedangkan adanya kemajuan teknologi, terutama perkembangan AI (Artificial Intelligence) mendorong naiknya permintaan terhadap beberapa produk digital yang menggunakan teknologi tersebut. Menurut data Statista, nilai pasar global e-learning diproyeksikan mencapai lebih dari USD 400 miliar pada 2026. Karena itu ada peningkatan terhadap beberapa produk digital seperti:
-
-
- Kursus online & edtech berfokus untuk menjawab kebutuhan belajar mandiri yang semakin tinggi.
- AI tools seperti chatbot, generator konten, hingga aplikasi analitik otomatis.
- NFT & digital art meski fluktuatif, namun tetap ada peluang bagi kreator untuk terus berinovasi
- SaaS (Software as a Service) sebagai respon dari permasalahan umum yang sering dialami oleh pebisnis, mengurangi biaya operasional. Produk yang paling diminati dikalangan UMKM
-
Tempat Jualan Produk Digital
Bagi Anda yang ingin mulai berjualan produk digital, ada beberapa pilihan platform yang bisa digunakan:
-
-
- Marketplace digital seperti Tokopedia, Shopee, Etsy untuk kreator
- Platform e-learning seperti Dibimbing.id, RevoU, Skill Academy, atau Udemy.
- Website pribadi lebih profesional dan bisa membangun brand.
-
Aplikasi toko digital berbasis SaaS seperti Dazo yang cocok untuk UMKM agar lebih praktis mengelola penjualan.
-
Menurut laporan dari Mordor Intelligence, sekitar 70% transaksi e-commerce di Indonesia pada 2024 dilakukan melalui smartphone. Artinya, peluang besar ini bisa dimanfaatkan untuk menjual produk digital di pasar lokal sangat besar.
Kesimpulan
Produk digital adalah solusi bisnis modern yang efisien, menguntungkan, dan relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. Mulai dari e-book, kursus online, hingga software, semua bisa menjadi sumber penghasilan berkelanjutan jika dipasarkan dengan tepat.
Bagi UMKM, membangun toko digital sendiri akan jauh lebih strategis karena memberi kendali penuh terhadap penjualan dan interaksi dengan pelanggan. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan layanan dari Dazo, yang menghadirkan aplikasi Toko Digital guna membantu UMKM menjual produk maupun layanan secara online dengan lebih profesional dan terintegrasi.
Referensi
Digital Goods Market Size and Share, 2025 (Mordor Intelligence)
Indonesia E-commerce Market Size, Growth & Industry Analysis, 2030 (Mordor Intelligence)
Digital Experience Platform Market, 2024 (Grand View Research)
Size of the global e-learning market in 2019 and 2026, by segment, 2025 (statista.com)