Banyak bisnis sebenarnya punya potensi besar untuk meningkatkan penjualan, tetapi prosesnya sering kali terputus sebelum pembeli benar-benar yakin untuk berbelanja. Ketika ditelusuri, titik lemah tersebut hampir selalu berada di tahap awal: cara brand memperkenalkan diri, memberikan edukasi, dan membangun kepercayaan. Inilah yang disebut sebagai pre sales dalam bisnis, tahap yang perannya sangat strategis namun kerap dianggap sepele atau malah tidak dijalankan sama sekali.
Padahal, beberapa studi industri menunjukkan interaksi pra-penjualan yang relevan dan terstruktur sangat menentukan hasil pembelian. McKinsey menekankan bahwa pembeli kini bergerak diluar alur pemasaran tradisional, sehingga pengalaman sebelum pembeli bersentuhan dengan produk harus dirancang untuk mendukung riset dan kepercayaan mereka. Selain itu, Gartner menemukan bahwa pembeli B2B menghabiskan sebagian besar waktu mereka sebelum membeli dengan riset produk secara mandiri, dan hanya sebagian kecil waktu yang dihabiskan untuk melakukan pertemuan secara langsung seperti melakukan demo produk dengan penjual.
Tandanya, bagi bisnis yang tidak merapikan proses pra-penjualan akan kesulitan bersaing saat pembeli ternyata memiliki banyak opsi. Pelajari selengkapnya terkait proses pre sales dalam bisnis mulai dari peran, tahapan, perbedaan pre sales dan sales, serta tantangannya pada ulasan artikel Dazo berikut ini.
Apa Itu Pre Sales dalam Bisnis?
Pre sales dalam bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan sebelum transaksi terjadi, dengan tujuan membantu calon pembeli memahami solusi yang ditawarkan, mengatasi keraguan, dan memastikan mereka mendapatkan informasi yang tepat. Hal ini tidak hanya sekadar proses promosi, namun mencakup konsultasi, edukasi, hingga memberikan tahap awal pengalaman yang berkesan.
Sehingga pembeli akan merasa yakin sebelum menggunakan produknya. Tugas pre sales tidak hanya dilakukan oleh sales atau customer service, namun juga dilakukan oleh konten marketing, sistem otomatisasi, chatbot, dan berbagai aset komunikasi lainnya.
Mengapa Pre Sales Penting untuk UMKM?
Membangun Rasa Percaya dari Awal
Konsumen modern tidak membeli hanya karena diskon, mereka membeli karena percaya. Tahap pre-sales membantu menciptakan kesan diawal yang kuat sehingga pembeli akan merasa nyaman melanjutkan percakapan.
Mengurangi Keraguan Pembeli
Sebagian besar pembeli akan batal membeli karena mereka tidak yakin apakah produk tersebut cocok atau karena tidak mendapat informasi yang cukup. Dengan pre sales yang baik penjelasan fitur, cara pakai, testimoni, hingga melakukan demo produk maka rasa ragu tersebut dapat dipangkas secara signifikan.
Efisiensi Tim Penjualan
Tahap pre-sales yang berjalan otomatis dapat mengurangi pertanyaan berulang sehingga tim sales bisa fokus pada prospek yang benar-benar siap membeli.
Mempercepat Keputusan Pembelian
Ketika calon pembeli menerima informasi yang jelas dan personal sejak awal, umumnya akan lebih cepat dalam mengambil keputusan. Studi Harvard Business Review menunjukkan bahwa perusahaan yang merespon lead dalam waktu satu jam memiliki peluang 7x lebih besar untuk memulai percakapan yang berarti dibanding perusahaan yang merespon lebih lambat. Temuan ini menegaskan bahwa kecepatan ditahap pra-penjualan sangat berpengaruh pada peluang penjualan.
Baca juga: Fondasi Penting Sebelum Memulai Bisnis? Kenali Prospek Usaha!
Tahapan Pre Sales yang Perlu Dikelola Bisnis
Awareness dan Identifikasi Kebutuhan
Pada tahap ini, calon pembeli baru mulai mengenal brand Anda. Peran pre-sales disini adalah memberikan informasi dasar tanpa membuat calon pembeli merasa “dijualin”, bentuknya bisa berupa:
-
-
- konten edukasi,
- penjelasan manfaat produk,
- chatbot informatif yang memberikan jawaban cepat,
- katalog interaktif.
-
Konsultasi dan Pemahaman Solusi
Calon pembeli umumnya ingin mengetahui apakah produk Anda benar-benar menjawab kebutuhan mereka. Pada tahap ini, pre-sales dapat berjalan melalui:
-
-
- penjelasan mendalam fitur,
- FAQ,
- rekomendasi produk otomatis,
- studi kasus sederhana.
-
Menyaring dan Mengelompokkan Calon Pembeli (Lead Qualification)
Tidak semua pembeli berada pada tingkat kebutuhan yang sama, inilah fungsi segmentasi: agar pesan, penawaran, dan follow-up lebih relevan. Segmentasi pre-sales biasanya berdasarkan minat pembeli, budget, urgensi kebutuhan, riwayat kunjungan atau interaksi.
Demonstrasi Awal
Bentuknya bisa berupa video demo, live trial, contoh penggunaan, live chat dengan bot AI. Pada tahapan ini akan membantu calon pembeli merasakan value produk yang akan didapat sebelum membeli.
Contoh Aktivitas Pre Sales yang Bisa Diterapkan UMKM
-
-
- Menyediakan chatbot yang menjawab 20–30 pertanyaan paling sering diajukan.
- Mengirim katalog digital otomatis saat calon pembeli datang.
- Memberikan rekomendasi produk berdasarkan kebutuhan.
- Menyediakan mini demo seperti cara pakai, ukuran, atau perbandingan produk.
- Menjalankan campaign edukasi sebelum peluncuran promo besar seperti diskon akhir tahun.
- Memberikan konten yang memperkuat alasan membeli (testimoni, review, studi kasus).
-
Semua ini bisa dilakukan bahkan oleh bisnis kecil, asalkan sistemnya tersusun rapi.
Pre Sales vs Sales, Apa Bedanya?
| Aspek | Pre Sales | Sales |
|---|---|---|
| Tujuan | Membangun minat & kepercayaan | Menutup transaksi |
| Fokus | Edukasi, konsultasi, kebutuhan calon pembeli | Penawaran harga, negosiasi, pembayaran |
| Kanal | Chatbot, konten sosial media ataupun artikel website, konsultasi tahap awal, memberikan katalog | WhatsApp, telepon, invoice, order |
| Output | Biasanya ditujukan bagi prospek yang siap membeli | Berbeda, tahap ini hasil yang dicapai berupa penjualan yang selesai. Artinya pelanggan benar-benar membeli produk |
Keduanya sama-sama penting, tetapi pre sales menjadi pondasi yang menentukan kuat atau tidaknya alur penjualan.
Baca juga: Kupas Tuntas Customer Behavior Analytics untuk Bisnis
Tantangan Pre Sales yang Sering Dialami Bisnis
-
-
- Respons lambat sehingga calon pembeli justru pindah ke kompetitor.
- Pertanyaan berulang yang menghabiskan waktu admin.
- Tidak ada database pelanggan, sehingga follow-up tidak terarah.
- Konten edukasi tidak tersedia sehingga calon pembeli bingung ketika memilih produk.
- Tidak ada alat otomatisasi, membuat pre-sales harus dilakukan manual.
-
Sebagian besar masalah ini dapat diatasi jika bisnis memiliki sistem yang mendukung proses pre-sales secara otomatis dan terstruktur.
Bagaimana Dazo Membantu Menyempurnakan Proses Pre Sales?
Tahap pra-penjualan dapat berjalan berkali-kali lipat lebih efisien ketika bisnis memiliki alat yang tepat. Dazo menyediakan ekosistem lengkap yang membantu UMKM menjalankan pre-sales secara otomatis, humanis, dan berbasis data. Berikut beberapa fitur yang selaras dengan kebutuhan pre-sales:
Chatbot AI yang Responsif dan Edukatif
Chatbot AI Dazo mampu menjawab pertanyaan pembeli secara otomatis, mulai dari harga, stok, varian produk, hingga rekomendasi sesuai kebutuhan, efeknya:
-
-
- pembeli mendapat jawaban instan,
- proses konsultasi berlangsung 24/7,
- admin tidak kewalahan.
-
Order Management System
Ketika calon pembeli sudah menunjukkan minat, tahap pre-sales bisa diarahkan ke order langsung, maka sistem order manajemen akan memastikan:
-
-
- katalog tersusun rapi,
- proses pemesanan lebih cepat,
- riwayat interaksi tercatat otomatis.
-
Toko Digital Dazo
Toko digital yang terintegrasi memungkinkan calon pembeli melihat detail produk, membandingkan varian, hingga memulai transaksi tanpa harus bolak-balik chat manual.
CRM Otomatis untuk Menyaring dan Mengelompokkan Calon Pembeli
Setiap interaksi masuk ke database sehingga bisnis dapat mengelompokkan pelanggan berdasarkan minat, aktivitas, dan potensi pembelian. Tahap ini sangat penting dalam pre-sales agar pesan yang diberikan selalu tepat sasaran.
Sistem Notifikasi dan Follow-Up Otomatis
Dazo dapat mengirim pesan terjadwal, pengingat promo, dan edukasi produk sehingga proses nurturing berjalan tanpa harus dilakukan manual. Semua fitur tersebut menjadikan Dazo bukan hanya alat komunikasi, tetapi support system untuk meningkatkan kualitas pre-sales.
Baca juga: 15 Rekomendasi WhatsApp Marketing Tools untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis
Kesimpulan
Pre sales dalam bisnis bukan sekadar menjawab pertanyaan pembeli, namun bagian juga dari proses strategis untuk membangun kepercayaan, memberi edukasi, dan menyaring prospek yang benar-benar siap membeli. UMKM yang mampu menjalankan pre-sales dengan baik akan merasakan dampaknya: pembeli lebih percaya, proses penjualan lebih ringan, potensi konversi meningkat, dan kemungkinan pembeli bertransformasi menjadi pelanggan yang memiliki hubungan lebih tetap dengan produk di kemudian hari.
Jika Anda ingin membangun proses pre-sales yang lebih rapi, otomatis, dan efektif, Dazo dapat menjadi solusi yang tepat. Dengan Chatbot AI, Order Management System, dan Toko Digital yang terintegrasi, bisnis Anda dapat menyambut setiap calon pembeli dengan pengalaman yang lebih profesional. Anda bisa mulai mencoba dan melihat bagaimana sistem pre-sales yang tertata membantu penjualan bergerak lebih lancar.
Referensi
future of B2B Sales: The Big Reframe, 2022 (Mckinsey.com)
The Short Life of Online Sales Leads, 2011 (hbr.org)
Lead Response Time: The 5-Minute Rule That Transforms Conversion (resources.rework.com)




