Sudah berhasil bikin orang klik “Beli Sekarang”, eh ternyata mereka pergi di halaman checkout. Situasi seperti ini cukup umum terjadi dalam e-commerce. Apakah Anda pernah mengalaminya?
Menurut Baymard Institute, rata-rata angka abandonment rate checkout bisa mencapai 69%. Artinya, hampir 7 dari 10 pembeli batal menyelesaikan transaksi. Sayang banget, kan?
Meskipun banyak faktor yang memengaruhi, proses checkout yang rumit adalah salah satu alasan utamanya. Maka dari itu, halaman checkout perlu dirancang seefisien dan sesederhana mungkin. Berikut ini 10 tips checkout yang bisa langsung Anda terapkan agar calon pembeli tidak ragu untuk menyelesaikan transaksi:
Buat Checkout dalam Satu Halaman
Checkout yang terlalu panjang membuat pembeli cepat bosan. Usahakan semua informasi detail pesanan, alamat, pilihan pengiriman, dan pembayaran tersaji dalam satu tampilan. Ini mempercepat proses dan mengurangi potensi dropout.
Izinkan Checkout Tanpa Registrasi
Tidak semua pembeli mau repot membuat akun. Sediakan opsi guest checkout agar mereka bisa langsung bertransaksi. Akun bisa ditawarkan setelah pembayaran selesai untuk loyalitas jangka panjang.
Perjelas Biaya Sejak Awal
Biaya tambahan mendadak (seperti ongkir atau pajak) sering jadi penyebab pembeli batal belanja. Tampilkan semua total harga sejak awal, atau tambahkan kalkulator biaya otomatis di keranjang.
Gunakan Tombol CTA yang Jelas
Tombol seperti “Lanjutkan Pembayaran” atau “Bayar Sekarang” harus terlihat mencolok dan tidak membingungkan. Gunakan warna yang kontras dan ukuran yang proporsional agar mudah diklik.
Sediakan Pilihan Pembayaran yang Lengkap
Dari transfer bank, QRIS, e-wallet, hingga cicilan—semakin banyak pilihan, semakin besar peluang transaksi berhasil. Jangan paksa pelanggan hanya menggunakan satu metode.
Optimalkan untuk Pengguna Mobile
Mayoritas transaksi e-commerce sekarang dilakukan lewat ponsel. Pastikan checkout mudah digunakan di layar kecil, mulai dari input data, navigasi, hingga tombol CTA yang responsif.
Tambahkan Progress Bar
Progress bar atau indikator langkah memberikan rasa kontrol pada pembeli. Mereka jadi tahu seberapa dekat mereka dengan penyelesaian transaksi. Efek psikologis ini penting untuk menjaga minat.
Berikan Ringkasan Pesanan yang Jelas
Sebelum klik “Bayar”, tampilkan kembali ringkasan lengkap pesanan: jumlah barang, harga total, diskon, dan pilihan pengiriman. Ini membantu pelanggan merasa yakin dan mengurangi kemungkinan komplain.
Gunakan Validasi Otomatis di Formulir
Pastikan kolom isian memiliki validasi otomatis (misalnya format email, nomor HP, kode pos). Kesalahan kecil saat input sering bikin pembeli malas lanjut kalau harus isi ulang.
Tawarkan Live Chat atau Chatbot
Kadang pembeli hanya butuh penjelasan singkat soal pembayaran atau pengiriman. Dengan chatbot atau live chat di halaman checkout, mereka bisa tanya langsung tanpa harus keluar dari proses transaksi.
Bonus Tips
Uji A/B Secara Berkala
Coba variasi desain, teks tombol, urutan form, atau metode pembayaran. Lakukan A/B testing untuk melihat mana yang paling efektif mendorong konversi.
Gunakan Heatmap Tools
Heatmap (peta panas) pada checkout page adalah visualisasi data yang menunjukkan bagian mana dari halaman checkout yang paling sering dilihat, diklik, atau digerakkan oleh pengguna. Warna yang lebih hangat (merah, oranye) menunjukkan aktivitas tinggi, sementara warna dingin (biru, hijau) menunjukkan aktivitas rendah.
Lebih jelasnya memiliki fungsi untuk mengidentifikasi dibagian mana pengguna berhenti atau ragu. Selain itu juga mendeteksi elemen yang membingungkan misalnya form yang tidak diisi atau tombol yang tidak diklik. Atau juga bisa membantu menghapus distraksi elemen yang tidak perlu dapat dihilangkan untuk mempercepat proses checkout. Tools populer yang bisa digunakan untuk heatmap: Hotjar, Crazy Egg, Clarity, Smartlook.
Gunakan Teknik Psikologi Checkout E-commerce
Teknik psikologi digunakan untuk mendorong keputusan pembelian dengan lebih halus saat pengguna berada di tahap checkout. Tujuannya adalah mengurangi keraguan, mempercepat aksi, dan meningkatkan rasa aman.
Jika perlu munculkan rasa urgensi dan kelangkaan seperti menggunakan teks “Stok tinggal 2”, “Promo berakhir dalam 2 jam” sehingga akan memicu perasaan FOMO (fear of missing out). Anda juga bisa menerapkan harga coret atau anchoring price dengan membandingkan harga asli dengan harga diskon. Contohnya: Rp250.000 → Rp179.000 bisa juga dengan memperjelas hemat 30%
Kesimpulan
Checkout bukan cuma soal desain, tapi juga pengalaman pengguna. Jangan biarkan proses akhir malah jadi hambatan. Semakin mulus jalurnya, semakin besar peluang transaksi diselesaikan.
Kalau Anda sedang membangun toko online untuk skala UMKM dan ingin checkout yang simpel tapi fungsional, Dazo menyediakan platform toko online modern yang sudah dilengkapi sistem pembayaran otomatis, integrasi ekspedisi, dan fitur WhatsApp order tracking. Semuanya dibuat agar pengalaman belanja pelanggan Anda lebih menyenangkan, dan penjualan Anda makin lancar.
Referensi
Baymard.com . 49 Cart Abandonment Rate Statistics 2025