Chatbot vs Conversational AI

Chatbot vs Conversational AI,Mana yang Lebih Efektif?

Ditulis Oleh

Bagikan artikel ini

Daftar Isi

Pernah menghubungi layanan pelanggan lewat chat dan merasa seperti berbicara dengan manusia? Tapi di sisi lain, mungkin Anda juga pernah berbicara dengan bot yang hanya menjawab pertanyaan dengan terbatas dan tanpa konteks. Inilah dua teknologi kunci dalam otomasi obrolan bisnis: chatbot dan conversational AI. Meskipun sering digunakan bergantian, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan mendasar dan memahami perbedaan ini penting agar bisnis memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan serta kapasitas.

Mari kita telusuri bersama: definisi masing-masing, perbandingan fitur, penggunaan yang tepat, serta bagaimana bisnis bisa memanfaatkan teknologi ini secara efektif dan akhirnya, bagaimana produk seperti Dazo menawarkan solusi “Chatbot AI” yang bisa menjembatani kebutuhan Anda.

Apa Itu Chatbot?

Secara singkat, chatbot adalah program perangkat lunak yang dirancang untuk mensimulasikan percakapan manusia, biasanya melalui teks (atau kadang suara) di aplikasi chat, website, atau media sosial.

Karakteristik utama chatbot:

      • Umumnya berbasis aturan/RULE-BASED (predefined flows) → jika pengguna mengklik “Lihat Status Pesanan”, bot menjawab sesuai skrip.
      • Fokus pada tugas spesifik, seperti FAQ, pelacakan pesanan, atau pemesanan sederhana.
      • Relatif mudah diimplementasikan dan biaya awal lebih rendah dibanding sistem AI canggih.

Kelebihan chatbot:

      • Tersedia 24/7 untuk menjawab pertanyaan dasar
      • Mengurangi beban pekerjaan rutin tim layanan pelanggan
      • Implementasi cukup cepat

Kekurangan chatbot:

      • Tidak dapat menangani percakapan kompleks atau kontekstual
      • Tidak “mempelajari” interaksi sendiri secara otomatis
      • Pengalaman pengguna bisa terasa kaku dan terbatas

Dalam survei, meskipun banyak bisnis menggunakan chatbot, hanya sedikit yang pelanggan anggap efektif misalnya, survei The Wall Street Journal (2024) menunjukkan hanya sekitar 16% konsumen rutin menggunakan chatbot.

Apa Itu Conversational AI?

Conversational AI adalah evolusi dari chatbot yang menggabungkan Natural Language Processing (NLP), Machine Learning (ML), dan data pelanggan untuk menciptakan interaksi yang terasa lebih alami dan kontekstual.

Dengan conversational AI, sistem tidak hanya menanggapi kata kunci, tetapi memahami niat, konteks pembicaraan, bahkan emosi pengguna. Ini membuat percakapan terasa lebih “manusiawi”.

Keunggulan conversational AI:

      • Pemahaman konteks dan histori pengguna
      • Personalisasi percakapan berdasarkan data pelanggan
      • Kemampuan belajar dari interaksi dan memperbaiki diri
      • Dapat menangani banyak kanal (omnichannel) dan percakapan multi-tur (multi-turn).

Tantangan conversational AI:

      • Biaya implementasi dan pemeliharaan yang lebih tinggi. Dalam beberapa riset, biaya awal bisa jauh lebih besar dibanding chatbot standar.
      • Butuh data pelanggan dan integrasi sistem yang cukup matang
      • Butuh pengawasan agar tetap sesuai kebijakan dan tidak “keluar jalur”

Baca juga: Omnichannel Chatbot untuk Bisnis, Efisiensi dalam Satu Sistem

Chatbot vs Conversational AI, Perbandingan Singkat

Aspek Chatbot Tradisional Conversational AI
Dasar Teknologi Rule-based / skrip yang sudah ditetapkan NLP, Machine Learning, kontekstualisasi
Kemampuan Menangani Kompleksitas Terbatas pada pertanyaan sederhana & rutin Mampu mengikuti dialog berkelanjutan, multi-langkah, memahami maksud pengguna
Adaptasi & Pembelajaran Tidak belajar dari interaksi pengguna Belajar dari data & interaksi, bisa di-tuning / di-upgrade seiring waktu
Personalisasi Umumnya generik atau berdasarkan skrip Bisa mengingat histori pengguna & memberikan respons yang lebih sesuai konteks
Kanal Komunikasi Chat di situs, media sosial, aplikasi pesan instan Bisa multi-channel (chat, suara, aplikasi pesan instan) dan lintas platform
Biaya & Kompleksitas Implementasi Umumnya lebih murah dan cepat diimplementasi Lebih kompleks dan mungkin lebih mahal, tapi lebih fleksibel dan scalable

Dari penelitian, misalnya, sebuah studi menunjukkan bahwa sistem conversational AI bisa mencapai tingkat resolusi hingga 40-60% dibanding chatbot yang hanya 15-30% dalam kasus dukungan pelanggan.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Chatbot vs Conversational AI?

Memilih antara chatbot atau conversational AI harus berdasarkan kebutuhan bisnis dan kapasitas operasional Anda. Berikut panduannya:

Pilih Chatbot jika:

      • Anda memiliki banyak pertanyaan yang sama berkali-kali (FAQ)
      • Perlu solusi cepat dengan biaya rendah
      • Interaksi pelanggan masih sederhana dan volume tidak terlalu besar
      • Anda ingin memulai otomasi obrolan tanpa investasi besar

Pilih Conversational AI jika:

      • Anda menangani percakapan kompleks (multi-turn) + interaksi lintas kanal
      • Ingin personalisasi tinggi, rekomendasi produk, atau konteks multi-kanal
      • Memiliki data pelanggan dan integrasi sistem yang memadai
      • Siap investasi lebih untuk jangka panjang dan skalabilitas

Baca juga: Bisnis Flow Chatbot, Bikin Kerja Lebih Praktis

Manfaat Utama bagi Bisnis

a) Efisiensi Operasional

Dengan chatbot atau conversational AI, bisnis dapat merespon pelanggan tanpa harus menugaskan manusia 24 jam nonstop. Ini menurunkan beban tim dan memungkinkan fokus pada tugas bernilai tinggi.

b) Pengalaman Pelanggan Lebih Baik

Conversational AI misalnya, menciptakan percakapan yang terasa alami, mengerti konteks dan preferensi membuat pelanggan merasa dihargai dan dipahami.

c) Data & Insight yang Lebih Kaya

Setiap interaksi terekam dan dapat dianalisis untuk memahami kebutuhan pelanggan, pola perilaku, dan meningkatkan strategi penjualan/pemasaran.

d) Skala dan Pertumbuhan

Platform conversational AI memungkinkan bisnis menangani volume interaksi besar dan memperluas layanan tanpa penambahan staf manusia secara proporsional.

Tantangan yang Perlu Diperhatikan

      • Harapan pelanggan yang terlalu tinggi terhadap ‘bot’ yang terasa seperti manusia membuat risiko kekecewaan.
      • Biaya dan waktu implementasi conversational AI cukup besar dibanding chatbot standar.
      • Integrasi data pelanggan dan saluran komunikasi harus kuat agar sistem bisa bekerja optimal.
      • Pemeliharaan dan update algoritma penting agar sistem tidak usang.

Contoh Penerapan di Bisnis

Contoh Chatbot (rule-based):
Sebuah toko online menggunakan chatbot untuk menjawab pertanyaan “Apakah barang tersedia?”, “Berapa ongkir?”, atau “Status pengiriman?” Interaksi terbatas, mudah diprediksi.

Contoh Conversational AI:
Sebuah brand skincare menggunakan sistem yang mengenali pelanggan berdasarkan riwayat, lalu memulai:

“Halo Kak A! Minggu lalu kamu membeli serum X. Mau saya rekomendasikan toner baru dengan promo khusus hari ini?”
Sistem ini mengerti siapa ‘Kak A’, produk yang pernah dibeli, waktu pembelian, dan menawarkan relevansi bukan hanya jawaban standar.

Baca juga: Produk Digital, Peluang Bisnis yang Semakin Menguntungkan

Mengenalkan Solusi, Chatbot AI dari Dazo

Untuk banyak UMKM atau bisnis menengah, memilih antara chatbot atau conversational AI mungkin terasa kompleks. Berikut bagaimana Dazo bisa menjadi jembatan solusi:

      • Dazo menawarkan Chatbot AI yang jauh lebih dari chatbot sederhana  ia bisa memahami konteks, memicu rekomendasi produk, dan terintegrasi dengan CRM serta penjualan.
      • Cocok untuk bisnis yang ingin naik kelas dari chatbot dasar menuju otomasi percakapan yang lebih cerdas tanpa harus mulai dari nol.
      • Dengan Dazo, Anda bisa mengelola interaksi pelanggan, mengotomatiskan obrolan personal, serta merekam data CRM dalam satu dashboard sehingga Anda siap berkembang ke solusi conversational AI penuh kapan pun.

banner promosi dazo 3

Kesimpulan

Walau terdengar mirip, chatbot dan conversational AI memiliki jarak yang cukup signifikan dari tingkat kemampuan, konteks, hingga personalisasi. Chatbot ideal untuk tugas sederhana dan cepat diterapkan, sementara conversational AI membawa pengalaman percakapan ke level yang lebih tinggi dan adaptif.

Pilihlah sesuai skala bisnis Anda, kebutuhan interaksi pelanggan, dan kesiapan data. Dan jika Anda butuh solusi yang fleksibel, terjangkau, dan terintegrasi untuk mulai otomasi percakapan pelanggan dengan cerdas Dazo hadir untuk membantu Anda melangkah.

Mulailah membangun interaksi yang bukan hanya menjawab, tetapi mengerti pelanggan Anda bersama Dazo.

Referensi

10 Mistakes Companies Should Avoid with Consumer Chatbot, 2024 (wsj.com)

Conversational AI vs chatbots: A complete comparison guide, 2025 (eesel AI)

Artikel Terkait