SMS Marketing vs WhatsApp Marketing

SMS Marketing vs WhatsApp Marketing, Mana Lebih Efektif untuk UMKM?

Ditulis Oleh

Bagikan artikel ini

Daftar Isi

Beberapa tahun lalu, SMS marketing masih menjadi pilihan utama bagi bisnis untuk mengirimkan promosi, pengingat, atau pemberitahuan transaksi kepada pelanggan. Namun, seiring meningkatnya penggunaan aplikasi pesan instan, WhatsApp kini menjadi kanal komunikasi yang jauh lebih dominan. Pertanyaannya: apakah SMS masih relevan, atau sudah saatnya bisnis beralih ke WhatsApp marketing?

Agar tidak salah langkah dalam menentukan strategi komunikasi, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara SMS marketing dan WhatsApp marketing baik dari segi jangkauan, biaya, efektivitas, hingga potensi engagement dengan pelanggan.

Apa Itu SMS Marketing dan WhatsApp Marketing?

SMS marketing adalah strategi pengiriman pesan promosi atau informasi melalui layanan pesan singkat (Short Message Service) yang tersedia disemua jenis ponsel, baik smartphone maupun feature phone. Media ini dikenal luas sejak awal 2000-an dan hingga kini masih digunakan untuk kebutuhan seperti OTP (One-Time Password), notifikasi bank, hingga pengingat tagihan.

Sedangkan WhatsApp marketing adalah strategi komunikasi bisnis menggunakan aplikasi WhatsApp untuk menjangkau pelanggan secara langsung. Dengan dukungan WhatsApp Business, bisnis dapat mengirim pesan otomatis, mengelola interaksi pelanggan, dan bahkan menjalankan kampanye promosi berbasis personalisasi.

Menurut data dari Pantau (2024), sebanyak 90,9% pengguna internet di Indonesia menggunakan WhatsApp setiap hari, menjadikannya platform pesan paling populer di tanah air.

Perbandingan SMS Marketing vs WhatsApp Marketing

Aspek SMS Marketing WhatsApp Marketing
Jangkauan Dapat menjangkau semua pengguna ponsel, bahkan tanpa internet Hanya dapat diakses oleh pengguna dengan koneksi internet dan akun WhatsApp aktif
Biaya Dibayar per pesan, biasanya Rp250–Rp500 per SMS Lebih hemat dalam jangka panjang, terutama dengan WhatsApp Business API
Media Pesan Hanya teks (160 karakter) Mendukung teks panjang, gambar, video, dokumen, dan tombol interaktif
Personalisasi Terbatas, sulit menyesuaikan pesan secara dinamis Tinggi bisa disesuaikan dengan nama pelanggan, preferensi, hingga riwayat pembelian
Interaksi Satu arah; pelanggan jarang membalas SMS promosi Dua arah; pelanggan dapat langsung merespons atau bertanya
Keamanan & Verifikasi Tidak memiliki sistem verifikasi bisnis Memiliki tanda verified business account dari Meta
Tingkat Engagement Rata-rata 19% open rate Tingkat open rate WhatsApp mencapai 98% (Business Dasher, 2025)

Dari tabel di atas, terlihat bahwa WhatsApp marketing memiliki keunggulan signifikan terutama dalam aspek interaksi, personalisasi, dan efektivitas pesan. Namun, SMS masih memiliki tempatnya, terutama di wilayah yang belum memiliki akses internet stabil.

Efektivitas WhatsApp Marketing dalam Meningkatkan Penjualan

WhatsApp marketing tidak hanya sekadar alat kirim pesan, tetapi juga berfungsi sebagai saluran customer relationship management (CRM). Dengan fitur seperti Quick Replies, Broadcast Message, dan Chatbot AI, bisnis bisa menjaga komunikasi berkelanjutan dengan pelanggan tanpa harus membalas satu per satu secara manual.

Rata-rata bisnis yang menggunakan WhatsApp marketing mengalami peningkatan konversi rata-rata sebesar 27% dibanding kanal komunikasi tradisional seperti SMS dan email. Hal ini terjadi karena pelanggan merasa lebih nyaman berinteraksi melalui platform yang mereka gunakan sehari-hari.

Baca juga: Spam WhatsApp, Strategi Penting Hindari Gangguan

Tantangan dan Kelebihan Masing-Masing Kanal

Kelebihan SMS Marketing

Pada dasarnya, SMS bersifat satu arah dan sangat terbatas dalam hal format. Pesan hanya bisa berupa teks dengan panjang maksimal 160 karakter. Tidak ada elemen interaktif seperti tombol ajakan (CTA), gambar, atau video yang bisa memperkuat pesan promosi. Karena sifatnya yang sederhana, SMS lebih cocok untuk:

      • Jangkauan luas hingga ke daerah tanpa internet.
      • Cocok untuk pengiriman pesan singkat seperti OTP atau notifikasi.
      • Tidak memerlukan instalasi aplikasi tambahan.

Kekurangan SMS Marketing

Meski efisien, pendekatan ini tidak memberi ruang besar untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang personal dan menarik. Oleh karena itu terdapat juga beberapa kekurangannya seperti:

      • Biaya per pesan relatif tinggi.
      • Tidak bisa menampilkan media visual.
      • Sering dianggap sebagai spam oleh pelanggan.

Kelebihan WhatsApp Marketing

Sebaliknya, WhatsApp Marketing membuka peluang komunikasi yang jauh lebih dinamis. Melalui WhatsApp Business API, bisnis dapat mengirim pesan berbasis rich media seperti gambar produk, katalog interaktif, video promosi, hingga pesan dengan tombol CTA yang langsung mengarahkan pelanggan untuk melakukan aksi tertentu (misalnya “Lihat Produk” atau “Hubungi Admin”). Untuk lebih detailnya beberapa kelebihan WhatsApp marketing yaitu:

      • Bisa digunakan untuk promosi, pelayanan pelanggan, dan konfirmasi pesanan.
      • Menyediakan fitur catalog untuk menampilkan produk.
      • Interaktif dan mendukung automasi percakapan melalui Chatbot AI yang mampu membalas pertanyaan pelanggan secara real-time.
      • Pengalaman pelanggan menjadi jauh lebih personal bisa disesuaikan dengan nama penerima, riwayat pembelian, hingga preferensi produk.

Dari sisi interaktivitas, pelanggan juga bisa langsung membalas pesan, mengajukan pertanyaan, atau bahkan melakukan pemesanan dalam satu percakapan. Interaksi dua arah ini menciptakan kesan bahwa pelanggan sedang berbicara langsung dengan brand, bukan sekadar menerima pesan promosi satu arah seperti pada SMS.

Kekurangan WhatsApp Marketing

Namun terdapat beberapa kekurangan juga seperti:

      • Membutuhkan koneksi internet.
      • Harus mematuhi kebijakan pesan WhatsApp Business API.
      • Butuh pengelolaan sistem yang baik untuk menjaga efisiensi.

Efisiensi Biaya

Ketika berbicara tentang efektivitas pemasaran, biaya menjadi salah satu faktor paling krusial yang memengaruhi keputusan bisnis. Banyak brand yang semula mengandalkan SMS marketing kini mulai beralih ke WhatsApp Marketing karena alasan sederhana: efisiensi biaya dan nilai jangka panjang yang lebih besar.

 Infografis Biaya chatbot vs conversational ai

SMS Marketing Bayar per Pesan, Tanpa Jaminan Interaksi

Model biaya SMS umumnya dihitung per pesan terkirim. Artinya, setiap kali bisnis mengirim 1 pesan ke 1 pelanggan, akan ada biaya yang langsung dikenakan. Misalnya, jika satu SMS dikenakan Rp300 dan bisnis mengirimkan pesan promosi ke 1.000 pelanggan per bulan, total biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp300.000 setiap bulan.

Namun, di balik biaya tersebut, tidak ada jaminan interaksi lanjutan dari pelanggan. SMS bersifat satu arah pelanggan tidak bisa melihat katalog, membalas pertanyaan, atau langsung melakukan pembelian. Akibatnya, biaya yang dikeluarkan sering kali tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh karena komunikasi berhenti di satu titik saja.

WhatsApp Marketing Biaya Awal, Nilai Jangka Panjang

Sebaliknya, WhatsApp Marketing cenderung lebih hemat dalam jangka panjang. Meskipun membutuhkan biaya langganan WhatsApp Business API atau penggunaan tools pihak ketiga seperti Dazo, sistem ini memungkinkan bisnis untuk mengirim pesan tanpa batas interaksi.
Dengan WhatsApp, bisnis tidak hanya sekadar mengirim pesan promosi, tetapi juga dapat:

      • Menjalin komunikasi dua arah,
      • Menangani customer service,
      • Mengelola data pelanggan (CRM),
      • Bahkan memproses transaksi langsung di chat.

Sebagai ilustrasi, anggap biaya penggunaan WhatsApp API adalah Rp500.000 per bulan dengan batas pengiriman hingga 10.000 pesan dan interaksi dua arah tanpa batas. Maka, jika dibandingkan dengan SMS yang hanya mampu mengirim pesan satu arah, WhatsApp jelas lebih efisien hingga 3–5 kali lipat.

Contoh Tabel Perbandingan

Komponen SMS Marketing WhatsApp Marketing
Biaya per 1.000 pesan ± Rp300.000 ± Rp500.000 (paket bulanan)
Jenis komunikasi Satu arah (teks saja) Dua arah, dengan gambar, video, tombol CTA
Potensi interaksi lanjutan Rendah Tinggi (chat, katalog, pembelian langsung)
Nilai jangka panjang Terbatas Tinggi (CRM, retensi pelanggan, repeat order)

Dari tabel di atas, terlihat bahwa meskipun biaya awal WhatsApp sedikit lebih tinggi, nilai fungsionalitas dan peluang konversinya jauh lebih besar. WhatsApp bukan hanya alat untuk mengirim pesan, melainkan juga platform untuk mengelola hubungan pelanggan secara berkelanjutan.

Kombinasi Ideal, SMS dan WhatsApp untuk Strategi Omnichannel

Alih-alih memilih salah satu, bisnis dapat menggabungkan SMS dan WhatsApp marketing sebagai bagian dari strategi omnichannel. Misalnya:

      • SMS digunakan untuk pengingat cepat seperti OTP, tagihan, atau notifikasi singkat.
      • WhatsApp digunakan untuk percakapan yang lebih panjang seperti follow-up pelanggan, promosi produk, atau penanganan keluhan.

Pendekatan ini memberikan fleksibilitas lebih besar bagi bisnis untuk menjangkau pelanggan sesuai preferensi komunikasi mereka.

WhatsApp Marketing dan Otomatisasi Chatbot AI

Salah satu keunggulan terbesar WhatsApp marketing adalah kemampuannya untuk diotomatisasi menggunakan Chatbot AI. Chatbot mampu:

      • Menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time.
      • Menyampaikan rekomendasi produk (cross selling & up selling).
      • Mengirimkan pesan personal seperti ucapan ulang tahun atau reminder pembelian.

Menurut HubSpot (2024), bisnis yang mengimplementasikan chatbot dalam strategi pemasaran mengalami peningkatan efisiensi tim hingga 40% dan kenaikan kepuasan pelanggan sebesar 32%.

Chatbot juga membantu mengubah WhatsApp dari sekadar alat komunikasi menjadi platform penjualan langsung pelanggan bisa melihat produk, bertanya stok, hingga menyelesaikan transaksi tanpa meninggalkan chat.

Studi Kasus, Penggunaan WhatsApp Marketing di Indonesia

Beberapa contoh penerapan di sektor lokal:

      • Restoran dan F&B: Mengirim menu digital, promo harian, hingga reminder reservasi.
      • Retail & Fashion: Mengabarkan produk baru dan mengelola repeat order.
      • Jasa dan Klinik: Konfirmasi janji temu serta follow-up pelanggan pasca layanan.

Data dari McKinsey (2024) menunjukkan bahwa 67% pelanggan Indonesia lebih memilih komunikasi via WhatsApp dibanding SMS atau telepon konvensional.

Baca juga: Fitur WhatsApp Terbaru, Cara Baru Tingkatkan Layanan

banner promosi dazo 2

Kesimpulan

Jika tujuan bisnis Anda adalah membangun hubungan yang interaktif, personal, dan berkelanjutan, maka WhatsApp marketing adalah pilihan terbaik. Namun, jika target pasar Anda masih mencakup wilayah dengan akses internet terbatas, SMS marketing tetap relevan untuk fungsi dasar seperti verifikasi dan notifikasi.

Pada akhirnya, strategi paling efektif adalah mengombinasikan keduanya sesuai kebutuhan pelanggan dan integrasi sistem bisnis. Mengelola komunikasi pelanggan secara manual tentu menyita waktu dan sumber daya. Karena itu, Dazo hadir dengan Chatbot AI yang terintegrasi dengan WhatsApp Business, membantu bisnis Anda:

      • Menangani pertanyaan pelanggan otomatis 24/7
      • Mengirimkan promosi dan campaign personal
      • Menghubungkan CRM dan data pelanggan untuk analisis repeat order

Dengan Dazo, setiap percakapan bukan sekadar obrolan, tetapi peluang penjualan baru. Optimalkan strategi komunikasi bisnis Anda sekarang bersama Chatbot AI Dazo.

Referensi

Data Pengguna Media Sosial di Indonesia 2024, 2024 (Pantau.com)

15+ Whatsapp Business Statistics Must-Know in 2024, 2025 (Businessdasher.com)

Artikel Terkait